Jakarta – Sabtu, 2 Januari 2021 YPI Al Azhar menggelar acara “Talkshow: Bisakah Sekolah Tatap Muka?”. Talkshow ini dilaksanakan untuk mencerahkan masyarakat terkait SKB empat menteri yang membolehkan (bukan mewajibkan) pembelajaran tatap muka di sekolah kepada pemerintah daerah mulai Januari 2021.
Dari unsur pemerintah, menghadirkan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, yang diwakili oleh Momon Sulaeman, M.Pd., dr. Alfi selaku konsultan kesehatan Satgas Covid-19 YPI Al Azhar, Dr. Wiwin Hendriyani, M.Psi. Ketua Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia, dan Drs. H. Budiyono, M.Pd., Pengurus YPI Al Azhar.
Talkshow ini digelar secara virtual melalui zoom meeting dan streaming youtube.
Sasaran dari kegiatan talkshow ini adalah seluruh pimpinan sekolah, guru, dan orang tua murid sekolah Islam Al Azhar.
Partisipan yang bergabung melalui Zoom ada 500 partisipan dan 3.000 viewer di streaming youtube. Pada kesempatan itu, atas nama Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Pak Momon menegaskan bahwa semester genap tahun pelajaran 2020/2021 di Jakarta tetap dilakukan secara daring. Kalau pun nanti mulai pembelajaran tatap muka maka pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap. Keamanan dan keselamatan anak menjadi prioritas utama.
Selanjutnya, Dr Wiwin menyampaikan pentingnya sekolah dan orang tua membangun komunikasi yang baik agar proses pendampingan anak belajar di rumah efektif bagi perkembangan anak secara optimal. Terutama anak yang berada di usia emasnya. Sedangkan dr Alfi menyampaikan bahwa ada tiga hal yang menyebabkan covid 19 ini terus meningkat, yaitu masyarakat masih kurang disiplin terhadap protokol kesehatan, terjadinya mutasi virus terus meningkat, dan testing dan tracing yang semakin progresif. Tetap jaga iman, perkuat imun, in syaa Allah aman. Hindari sikap Apriori dan bertawakal kepada Allah.
Pada bagian akhir, Pengurus YPI Al Azhar yang membidangi Pendidikan Dasar dan Menengah, H. Budiyono, M.Pd menyampaikan bahwa YPI Al Azhar sangat menghormati keputusan dar pemerintah. Implementasinya disesuaikan dengan kebijakan pemerintah daerah setempat dengan tetap memperhatikan kesediaan dari orang tua murid dan kesiapan sekolah.