Dalam era globalisasi, bangsa Indonesia dihadapkan dengan berbagai tantangan dan ujian yang cukup berat. Pudarnya batas-batas geografis yang diikuti dengan semakin hilangnya batas-batas interaksi dalam berbagai faktor kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan informasi, membuat masyarakat dunia melebur menjadi satu komunitas global, seperti layaknya sebuah kampung besar yang memberi ruang seluas-luasnya bagi setiap individu dan kelompok untuk saling menawarkan ideologi, budaya, dan gaya hidupnya kepada komunitas lain. Pada era seperti ini, tidak ada bangsa yang mampu survive dengan cara menutup diri dari pengaruh-pengaruh asing. Bangsa yang tangguh dalam “mengimunisasi” dirinya dengan terus meningkatkan pergaulan global akan menjadi bangsa terdepan yang maju tanpa harus kehilangan jati diri dan budaya bangsanya.
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mayoritas penduduknya beragama Islam tidak terlepas dari problematika yang muncul dari dampak globalisasi tersebut. Pertarungan ideologi yang tinggi, maraknya aliran-aliran sesat, krisis keteladanan, budaya dan akhlak, serta meningkatnya angka kemiskinan, pengangguran dan murid putus sekolah menjadi bagian yang tak terelakkan dari persoalan bangsa. Pada saat krusial seperti sekarang ini, banyak orang mencari solusi dan landasan ideologi yang tepat untuk memecahkan masalah yang ada, dan ajaran Islam-lah sebagai obat paling mujarab dalam memberi solusi yang smart.
Pada lingkup yang lebih kecil, dalam hal ini Al Azhar terus berupaya sebaik mungkin dalam mengendalikan dampak globalisasi untuk mewujudkan generasi muda yang berjiwa pemimpin dengan karakter amanah, cerdas, serta berakhlak mulia sesuai visi pendidikannya. Ungkap almarhum Soekarno “berilah aku sepuluh pemuda maka akan kuguncang dunia” memiliki makna bahwa pemuda yang tangguh menjadi modal sebagai pemimpin dalam pembangunan suatu bangsa untuk menjadi lebih maju. Pemimpin yang dimaksud tersebut di atas haruslah memahami sabda Rasul saw. yaitu “kullukum roin wa kullu masulun ‘an ra’iyyatihi”, yang berarti setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawabannya. Oleh karena itulah, Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah mengagendakan setiap tahun untuk pembinaan para pengurus OSIS SMP/SMA Islam Al Azhar melalui suatu kegiatan bertajuk Latihan Lanjutan Kepemimpinan (LLK) yang merupakan tindak lanjut dari Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang telah dilaksanakan di setiap SMP/SMA masing-masing.
Tema Latihan Lanjutan Kepemimpinan (LLK) kali ini adalah Membangun Kepemimpinan yang Beradab, Kolaboratif, Inovatif, dan Berdaya Saing Global, yang bertujuan untuk mewujudkan sikap mental serta aktualisasi jiwa kepemimpinan yang mempunyai karakter amanah, cerdas, terampil, berakhlak mulia, serta berwawasan global. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa-Kamis, 13 s.d 15 Juni 2023 di Villa Ratu – Kp. Legok Nyenang Desa Pancawati, Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Peserta kegiatan ini terdiri dari perwakilan OSIS SMP dan SMA Islam Al Azhar dan seorang guru pembimbing dengan rincian yaitu, Pengurus OSIS SMP 153 orang, Pengurus OSIS SMA 72 orang, dan guru pendamping 75 orang, jadi jumlah peserta dan pendamping kegiatan ini adalah 300 orang. *Islah
