“Strategi Pengelolaan Sekolah Al Azhar Yang Unggul dalam Menghadapi Tantangan Dimasyarakat”
Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar berupaya terus meningkatkan mutu pendidikannya dengan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) bagi K3TK dan K3SD Islam Al Azhar se Indonesia pada 14-16 November 2024 di Hotel Santika, Gubeng, Surabaya. Rakor yang mengusung tema “Strategi Pengelolaan Sekolah Al Azhar yang Unggul dalam Menghadapi Tantangan di Masyarakat” ini membahas evaluasi dan program-program tahun ajaran mendatang serta tantangannya.
Kegiatan di awali dengan berkunjung ke gedung baru sekolah TK Islam Al Azhar 35 dan SD Islam Al Azhar 11 di Surabaya Barat. Disambut oleh tuan rumah yang berkostum baju khas Cak dan Ning Suroboyo, dengan kesenian tradisional khas Jawa Timur, Reog Ponorogo, penampilan kolintang dan choir.
Kegiatan rakor yang diadakan pada bulan November bertepatan dengan hari Pahlawan ini diakhiri dengan napas tilas Surabaya The city if Heroes mengunjungi Tugu Pahlawan Surabaya, Jembatan terpanjang di Indonesia. “Jiwa pemberani punya nyali menegakkan kebenaran, jiwa yg bersih dan suci seperti bung Tomo harus terwariskan kepada murid Al Azhar, khususnya arek-arek sekolah Islam di Jawa Timur,” ujar Ketua Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah YPI Al Azhar, Drs. H. Nuri Muhammadi, M. Pd
Ketua Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah YPI Al Azhar, Drs. H. Nuri Muhammadi, M.Pd mengatakan, rakor ini membahas evaluasi kegiatan-kegiatan tahun ajaran yang sudah berjalan untuk mempersiapkan tahun ajaran berikutnya, bagaimana iman dan takwanya meningkat untuk mencerdaskan bangsa dan memiliki keterampilan daya saing global. Saat ini telah berdiri 221 sekolah se Indonesia, terdiri dari TK sebanyak 69 unit, SD sebanyak 59 unit dan sisanya SMP. Dari semua sekolah itu Al Azhar tengah mendidik sekitar 60 ribuan murid se Indonesia.
“Dalam rakor ini, tidak keluar dari tujuan utama YPI Al Azhar berdiri, bagaimana murid Al Azhar menjadi kader pembangun akhlak untuk kesejahteraan publik Indonesia, bagaimana anak kita menjadi aparatur negara yang berjiwa bersih dan suci, bagaimana murid bisa menjadi mubaligh penyebar misi Islam menyebabkan kebaikan-kebaikan di manapun dia berada sampai kapanpun mereka menyebarkan kebaikan-kebaikan syiar kepada umat,” terang Nuri.
Strategi Menghadapi Tantangan
Selain itu, Ketua Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah YPI Al Azhar juga menyoroti menurunnya adab atau etika siswa di zaman ini dan marak di masyarakat ada siswa yang menuntut ke para guru atas tindakan yang dinilai menyakiti siswa, menurutnya pendidikan adab tetap harus ditekankan dalam pengajaran agar siswa juga beradab dan memiliki moral yang baik.
Dr. Suko Widodo, Drs., M.Si, pakar komunikasi, wakil ketua dewan pendidikan dan Ketua Perhimpunan Humas Jawa Timur menyampaikan konflik batin seorang Kepala Sekolah diantaranya tuntutan Orangtua/Wali, sorotan Media, intervensi LSM dan Politik. Untuk itu Kepala Sekolah wajib memahami peta di dalam lingkungan sekolahnya seperti sosial-Kultur, siapa saja pemangku Kepentingan/Stakeholder [internal & eksternal), serta mengetahui posisi diri untuk mendapatkan dukungan.
“Pertama harus kenali lingkungan terdekat, harus ada kesepakatan dari awal, lalu menguatkan nilai-nilai yg humanis pendekatan ke murid. Gunakan strategi melow culture. Lakukan pendekatan yang soft jika ada kasus jangan tembak atau serang langsung, pakai teori rebon nya karambol,” ukar Suko yang pernah menjabat sebagai staf ahli Badan Informasi Publik Nasional.
Pada kesempatan rakornas ini, Budi Saktiono, M.Pd. Ketua K3SD Islam Al Azhar Indonesia berharap para pimpinan sekolah dan guru mendapatkan perlindungan secara hukum dari pejabat berwenang dalam menghadapi tantangan di masyarakat. “Sehingga tercipta rasa aman dan tentram baik di sekolah maupun luar sekolah,“ harap Budi.