Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirdikdasmen) YPI Al Azhar melalui Panitia Pusat Penerimaan Murid Baru (PMB) Sekolah Islam Al Azhar Tahun Ajaran 2023/2024 mengadakan kegiatan Seminar Nasional Pendidikan dengan tema “Sinergi Tripusat Pendidikan dalam Mewujudkan Pendidikan Berkualitas Menuju Era Generari Emas” pada Rabu, 8 Februari 2023. Kegiatan yang bekerja sama dengan SMA Islam Al Azhar 24 Boarding Cigombong ini diselenggarakan secara hybrid di Aula Buya Hamka, Masjid Agung Al Azhar dan melalui Zoom Meeting serta YouTube live streaming.
Kegiatan yang juga merupakan rangkaian Milad YPI Al Azhar ke 71 ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan peran masing-masing pusat pendidikan untuk mewujudkan pendidikan berkualitas dalam mengembangkan potensi peserta didik, dengan menjadikan keluarga sebagai pusat pendidikan pertama, sekolah sebagai pusat pendidikan yang ramah anak, dan masyarakat yang peduli terhadap pendidikan anak. Selain itu, diharapkan sekolah sebagai tumpuan pendidikan anak mampu menyinergikan potensi sumber daya keluarga dan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan generasi emas tahun 2045 atau tepat pada 100 tahun Kemerdekaan Indonesia.
Fauzi Rahman, M.Pd, Kepala SMA Islam Al Azhar 24 Boarding Cigombong, menyampaikan laporannya sebagai Koordinator Panitia Penyelenggara. Fauzi menjelaskan bahwa pendidikan rumah, pendidikan sekolah, dan pendidikan kemasyaralatan merupakan hal yang diajarkan di SMA Islam Al Azhar 24 Boarding Cigombong. Beliau berharap dengan adanya seminar ini, maka peserta akan mendapatkan pengetahuan mengenai penyelerasaan dari ketiga pendidikan tersebut.
Selanjutnya adalah sambutan dari Ketua Umum YPI Al Azhar, Dr. Fuad Bawazier. Beliau menyampaikan bahwa peserta didik merupakan kepercayaan yang dititipkan oleh orang tua murid kepada Al Azhar sebagai lembaga pendidikan. Amanah tersebut harus dijaga sebaik-baiknya. Melalui seminar ini, diharapkan para tenaga pendidik dapat meningkatkan kualitas diri dengan menambah pengetahuannya. “Tantangan bagi kita adalah bagaimana menyeimbangkan nilai-nilai Islam kita yang kuat dengan nilai-nilai syahid-nya juga tinggi.” Apabila keduanya dapat dijalankan beringingan, maka Al Azhar dapat menjadi sekolah yang luar biasa. Oleh karena itu, SMA Islam Al Azhar 24 Boarding Cigombong hadir sebagai sekolah yang dapat menyeimbangkan kedua hal tesebut agar usaha lebih yang diberikan baik dari guru maupun murid dapat tercapai dengan baik.
Sesi pertama seminar dengan tema “Sukses Mendidik Anak dan Keluarga Bahagia” dimoderatori oleh Merry Putrian yang merupakan seorang model dan pembawa acara televisi dengan Jihan Fahira sebagai pembicara. Jihan yang merupakan orang tua murid di SD Islam Al Azhar 17 Bintaro mengatakan bahwa dengan menyekolahkan anak-anaknya di Sekolah Al Azhar, dirinya merasa terbantu dalam mendidik anak karena ia merasa bahwa dirinya adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Selain itu, Jihan dan suami memikirkan faktor lingkungan dalam memilih sekolah. Tidak hanya pendidikan akademis, Jihan juga mencari sekolah yang dapat memberikan pendidikan akhlak dan adab. Sebagai penutup dalam sesi pertama, Merry menyampaikan bahwa yang paling penting adalah bagaimana menjaga anak-anak dalam masa perkembangan mereka di zaman seperti sekarang ini.
Seminar sesi kedua yang dimoderatori oleh Abu Hurairah, diisi oleh Deputi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK (Deputi 6), Prof. Dr. Warsito, Ph.D, dengan tema “Sinergi Tripusat Pendidikan dalam Mewujudkan Pendidikan Berkualitas Menuju Era Generasi Emas 2045”. Warsito menjelaskan bahwa tantangan yang paling berat adalah bagaimana kita mampu meng-upgrade pemikiran dari Ki Hajar Dewantoro merupakan pondasi pendidikan di Indonesia, namun dengan diadaptasikan, diimprovisasi, dikembangkan, dianalisis untuk mampu menjawab tantangan ke depan. “Yang ingin kami garisbawahi bahwa tidak diragukan lagi, bahwa SDM ini menjadi tulang punggung atau menjadi prioritas seluruh program di periode kedua Bapak Presiden.” Menurut Warsito, fokus terhadap SDM pada periode kedua ini merupakan lanjutan dari fokus program presiden pada periode pertama yaitu infrastruktur.
Pada sesi seminar kedua ini dibuka sesi tanya jawab. Pertanyaan pertama yaitu dari Ulfa (Jamiyyah SD Islam Al Azhar 17 Bintaro) yang bertanya bagaimana solusi bagi Generasi Z dan seterusnya, yang nampaknya mudah menyerah pada permasalahan yang ada. Warsito menjawab bahwa hal tersebut dapat dihindari dengan memberikan fondasi agama kepada anak agar tidak mudah menyerah maupun cepat mengambil keputusan tanpa memikirkan akibatnya.
Pertanyaan selanjutnya dari Kiki Pratiwi (Jamiyyah SD Islam Al Azhar 20 Cibubur) yaitu bagaimana negara menyikapi tidak meratanya tenaga pendidik di Indonesia. Dalam hal ini Warsito menjelaskan mengenai Program IP3K yang dibuat oleh Pemerintah yang diharapkan mampu mengurangi adanya gap kebutuhan guru di sekolah-sekolah negeri di daerah pelosok. Pertanyaan terakhir dari Casidin (Kepala SMP Islam Al Azhar 3 Bintaro) yaitu seperti apakah sinergi tripusat ini dapat menjembatani loss learning menuju pendidikan berkualitas. Warsito memaparkan dua poin. Pertama adalah dengan adanya standarisasi antara sekolah dengan wali murid ditambah dengan adanya peran tokoh masyarakat di lingkungan sekitar rumah. Kedua adalah dengan adanya standar norma digital yang dapat dibuat oleh Sekolah Al Azhar berupa naskah akademik yang bisa diteruskan ke ASEAN Bidang Sosial Budaya.